Persekutuan GIII Wilayah Kobe |
||
Waktu | : |
Ibadah Minggu, 16:00-18:00 JST Perjamuan Kasih, 18:00 - 18:30 JST |
Tempat | : |
Kobe Lutheran Seisho Gakuin (神戸ルーテル神学校) Nakajimadori 2-11, Chuo-ku, Kobe-shi, Hyogo-ken, 651-0052 〒651-0052 兵庫県神戸市中央区中島通2丁目11 |
GIII Osaka |
||
Waktu | : |
Setiap Hari Minggu 10:00 - 12:00 JST |
Tempat | : |
Kitahama square (VIP kansai center 2Floor) 北浜スクエア(VIP関西センター2F) 2−3−10 Kitahama, Chūō-ku, Ōsaka-shi, Ōsaka-fu 541-0041 大阪市都島区東野田町4-1-10-101 |
Syalom … diinformasikan kepada semua jemaat dan umat Kristen yang ada di Kobe dan sekitanya bahwa: Persekutuan GIII Kobe akan mengadakan ibadah dan Perayaan Natal pada: Hari/tgl : Minggu, 16 Desember 2018 Jam : 16:00 – 18:00 Tempat : Kobe Lutheran Seisho Gakuin Kobe-shi Chuo-Ku, Nakajima dori 2-11. Thema : Natal Meneguhkan Gerejanya (Lukas 2:10) Pembicara : Ev. Ang Wie Hay, M.Div Akses: Sunnomiya eki – Naik Bis 15 menit. Turun di Halte Aotani. Hankyu Roko eki – Naik bis 15 menit turun di Halte Aotani. Kontak Person : Ibu Regia Silalahi (080 3808 1957) Dengan sukacita kami mengharapkan kehadiran jemaat Tuhan dan umat Kristen yang ada di Kobe dan sekitarnya agar kita dapat beribadah memuji dan memuliakan Tuhan. DownloadPoster
Apabila kita meneliti bagian-bagian Firman Tuhan di atas, maka terjadi dialog antar Musa dengan TUHAN. Dalam dialog tersebut, TUHAN memanggil Musa untuk menjadi hamba-Nya guna memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir . Akan tetapi Musa berusaha untuk menolak panggilan TUHAN dalam mewujudkan kehendak TUHAN tersebut. Maka ada tiga alasan yang dipergunakan Musa sebagai senjata untuk menolak : 1. Pasal 3: 11. Dirinya dipakai sebagai alasan penolakan. ( Tetapi Musa berkaata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan Membawa orang Israel keluar dari mesir?”). Namun alasan ini TUHAN patahkan dengan Jawaban-Nya dalam Pasal 3:12 (Lalu firman-Nya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”). Pengertian yang ditangkap dari jawaban TUHAN kepada Musa adalah bahwa ketika engkau melihat dirimu Musa sebagai standart kekuatan/kemampuan untuk menjalankan Tugas panggilan yang Aku embankan kepadamu Musa maka, engaku tidak dapat melakukannya, namun Kekuatan yang menjadi fondasi bagimu Musa dalam menjalankan tanggung jawab panggilan ini adalah “PenyertaanKu kepadamu Musa. Musa melanjutkan dengan menggunakan alasan penolakan yang kedua. 2. Pasal 4: 1 Alasan kedua. Lingkungan yang akan di tuju, sebagai alasan penolakan. (Lalu sahut Musa: “Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu). TUHAN menjawab musa dalam Pasal 4:2 (TUHAN berfirman kepadanya: “Apakah yang di tanganmu itu?” Jawab Musa: “Tongkat.”). Jawaban Tuhan ini menunjukkan bahwa ketika Musa hadir ditengah-tengah bangsa Israel ada kuasa Allah yang menjadi bukti panggilan dan penugasan Allah bagi Musa dalam menjalankan Misi Allah. Akan Tetapi alasan ini seakan-akan tidak cukup bagi Musa sehingga ia melanjutkan dengan alasan ketiga: 3. Pasal 4:10. TUHAN disalahkan, karena tidak menciptakan Musa dengan fasih lidah (Lalu kata Musa kepada TUHAN: “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.”). Jawaban TUHAN untuk Musa dalam pasal 4:11 (Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: “Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN?). Jawaban Tuhan memberikan pengertian bagi Musa bahwa hidup Musa berada dalam kedaulatan dan Kuasa Tuhan sehingga seharusnya tidak ada lagi alasan bagi Musa untuk menyalahkan TUHAN dalam hal ini, serta menolak panggilan TUHAN dalam menjalankan kehendak TUHAN. Setelah ketiga alasan penolakan Musa dijawab tuntas oleh TUHAN barulah ia berangkat untuk menjalankan kehendak TUHAN. Pelajaran apa yang perlu dipetik dari perenungan di atas: 1. Seringkali manusia memakai alasan kelemahan-kelemahan dirinya maupun orang lain menjadi kekuatan alasan untuk menolak menjalankan panggilan Tuhan dalam tugas yang akan dipercayakan kepadanya oleh Tuhan. 2. Alasan apapun yang dipergunakan untuk menolak panggilan Tuhan tidak dapat menggagalkan kehendak dan rencana Tuhan dalam menjalankan Misi-Nya. Sebab Kehendak Tuhan bersifat Mutlak dan kekal. 3. Keberhasilan dalam menjalankan kehendak Tuhan bukan terletak pada siapa kita, atau sejauhmana kekuatan dan kepintaran kita, namun semuanya terletak kepada Penyertaan dan Kuasa Allah dalam pelayanan Kita. Sehingga dapatlah disimpulkan bahwa ketika Panggilan Allah ditujukan kepada kita maka tidak perlu adanya banyak alasan untuk menolak, namun hanya satu pernyataan yang semestinya keluar dari hati kita melalui mulut kita yaitu “Aku siap dan Taat kepada Panggilan Mu TUHAN” sebab penyertaan dan kuasanya menjadi jaminan dalam penugasanku untuk mewujudkan misiNYa.
Pada bulan Oktober 2016 situs web resmi GIII (Gereja Interdenominasi Injili Indonesia) Persekutuan Wilayah Kobe diluncurkan dengan nama domain kobe.giii-japan.org. Bila ada pertanyaan dan komentar silakan hubungi Bpk. Pdt. Ayub Mbuilima.
1 Januari 2023
Sebagai refleksi pribadi kita masing-masing sebagai jemaat yang berbuah, apakah di sepanjang setahun ini kita sudah banyak belajar tentang arti dari buah pertobatan, buah doa, buah iman, buah pelayanan? Mari kita menyambut tahun baru mulai hari ini dengan buah Pertobatan dan buah kesaksian. Dua pokok buah ini secara alkitabiah sebenarnya bukan merupakan dua hal yang berbeda, karena jika benar-benar oleh kuasa Roh bertobat maka akan mampu menjadi saksi. Sebaliknya jika ingin bersaksi tetapi tanpa pertobatan tuntas itu tidak akan pernah mungkin berbuah. Sebenarnya ini bukan hanya sekedar tema Gereja kita saja, tetapi inilah inti dari Injil, inti dari janji Tuhan, yaitu amanat agung. Untuk itu marilah kita memfokuskan hati kita, pikiran kita kepada firman Tuhan. Memegang firman sebagai kebenaran dan kita boleh hidup dalam damai sejahtera di dalam Yesus Kristus.
Dari Lukas 24:44 dapat diketahui bahwa Tuhan menyediakan murid-muridNya sebagai saksiNya. bagaimana para murid telah mengalami perjumpaan langsung dengan Tuhan Yesus, sehingga mereka boleh semakin percaya bahwa Tuhan Yesus benar-benar bangkit, dengan menampakkan diriNya di tengah-tengah mereka. Semakin diperjelas bahwa tujuan seluruh alkitab digambarkan disini, yaitu untuk menjelaskan bahwa Yesus adalah Sang Mesias. Sehingga para murid juga boleh semakin mengerti kitab suci (ay.45),karena Tuhan Yesuslah yang membuka pemikiran mereka dengan firman Tuhan dan perjamuan Kudus. Dan Tuhan menegaskan kepada para muridNya, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga (ay.46). inilah berita tentang penderitaan Mesias, tentang salib, kebangkitan dan hidup yang kekal….(klik untuk lebih detail)
Apakah Anda memiliki pergumulan dan membutuhkan dukungan doa? Kirimkan kepada kami pokok doa Anda dan kami akan turut berdoa untuk Anda.
Pokok doa dapat dikirimkan melalui email melalui kontak para Hamba Tuhan yang tersedia di halaman Kontak Kami.
Copyright © 2016 KOMIT GIII Tokyo